Selasa, 22 September 2015

Teknik Pengefraisan (Praktik 1)

 

Teknik Pengoperasian Mesin Frais

 

 

1 Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, peserta diklat dapat :
a. Melalui diskusi, peserta diklat dapat menjelaskan prosedur pengoperasian mesin frais secara jujur dan tanggung jawab.
b. Melalui demonstrasi, peserta diklat dapat mengoperasian mesin frais sesuai SOP secara disiplin, dan tanggung jawab.

2 Uraian Materi

Yang dimaksud teknik pengoperasian mesin frais adalah, bagaimana cara melakukan pengoperasian mesin frais dengan menerapkan prosedur dan tata cara yang dibenarkan oleh dasar-dasar teori pendukung yang disertai penerapan kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan (K3L).
Site: PKB Online (e-PKB) PPPPTK BMTI
Course: Pemesinan Frais
Book: Teknik Pengoperasian Mesin Frais
Printed by: Hari Kristianto
Date: Tuesday, 22 September 2015, 4:18 PM

1 Prosedur Pengoperasian Mesin Frais

Prosedur pengoperasian mesin frais, pada dasarnya sama untuk setiap jenis mesin dari pabrikan mesin frais yang berbeda. Pada umumnya perbedaannya hanyalah letak atau posisi handel-handel atau switch/ tombol untuk pengoperasiannya saja.
Prosedur pengoperasian mesin frais tersebut diantaranya bagaimana cara: menghidupkan dan mematikan sumber utama listrik (power suply) pada panel mesin, menghidupkan dan mematikan (on-off) mesin, mengatur putaran mesin dan arah putaran mesin, menggoperasikan meja mesin arah memanjang/ lintang baik secara manual atau otomatis, mengatur feeding dan arah pemakanan mesin untuk keperluan pengefraisan. Berikut uraian prosedur pengoperasian mesin frais, dengan mengambil salah satu contoh jenis mesin frais universal produk dari pabrikan tertentu.

1.1 Menghidupkan dan Mematikan Sumber Arus Listrik (power suply) Mesin

Motor penggerak pada setiap mesin, selalu dilengkapi saklar on-off yang terpasang pada panel kelistrikan. Saklar on-off berfungsi untuk menghubungkan /menghidupkan dan memutus /mematikan sumber arus listrik. Contoh macam-macam saklar on-off yang sering digunakan pada sebuah panel kelistrikan mesin frais, dapat dilihat pada (gambar 4.1).

Gambar 4.  1. Contoh macam-macam saklar on-off yang sering digunakan pada sebuah panel kelistrikan mesin
Gambar 4.  1. Contoh macam-macam saklar on-off yang sering digunakan pada sebuah panel kelistrikan mesin.
Menghidupkan sumber utama arus listrik (power suply) pada sebuah panel kelistrikan mesin frais, merupakan kegiatan paling awal yang dilakukan sebelum mengopersikan mesin frais. Karena dengan menghidupkan sumber utama arus listrik, berati motor penggerak mesin siap untuk dioperasikan.
Sedangkan  untuk mematikan sumber utama arus listrik (power suply) pada sebuah panel kelistrikan mesin frais, merupakan kegiatan paling akhir yang dilakukan setelah mengoperasikan mesin frais. Karena dengan mematikan sumber utama arus listrik, berati motor penggerak mesin tidak ada lagi sumber arus listrik sehingga aman dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Panel kelistrikan mesin frais yang telah dilengkapi dengan saklar on-off, pada umumnya ditempatkan pada posisi yang aman dan mudah dijangkau oleh opertor. Contoh posisi panel  utama switch on-off  pada  mesin frais, dapat dilihat pada (gambar 4.2).
Gambar 4.  2. Contoh posisi panel  utama switch on-off pada  mesin frais

1.2 Menghidupkan dan Mematikan Mesin

Yang dimaksud menghidupkan mesin adalah, kegiatan mengaktifkan/ menghidupkan  motor penggerak mesin untuk memutar spindel utama mesin frais untuk proses pengefraisan. Sedangkan yang dimaksud mematikan mesin adalah, kegiatan mematikan motor penggerak mesin untuk menghentikan spindel utama mesin frais, jika proses pengefraisan sudah selesai.
Untuk melakukan kegiatan menghidupkan dan mematikan mesin frais, pada umumnya dapat dilakukan dengan menggunakan tombol on-off yang tersedia pada panel kelistrikan untuk pengoperasian mesin frais. Posisi panel kelistrikan untuk pengoperasian mesin frais (tombol on-off dan tombol/ saklar lainnya), pada umumnya diletakkan pada posisi yang aman dari benturan, bebas dari air dan mudah dijangkau oleh operator agar mudah untuk mengendalikannya. Cara menggunakan tombol on-off cukup hanya menekan tombolnya saja, sedangkan yang berbentuk saklar cukup hanya memutar searah jarum jam atau sebaliknya. Contoh posisi panel lelistrikan untuk pengoperasian mesin frais, dapat dilihat pada (Gambar 4.3)
Gambar 4.  3. Contoh posisi panel lelistrikan untuk pengoperasian mesin frais

1.3 Mengatur Putaran dan Arah Putaran Mesin Frais

Sebagaimana telah dibahas pada kegiatan belajar sebelumnya, untuk menentukan besaran putaran mesin frais, sangat dipengaruhi oleh jenis dan  diameter alat potong yang akan digunakan serta jenis bahan yang akan dilakukan pengefraisan.  Rumus yang digunakan untuk menentukan besaran putaran mesin frais (n) adalah: n=  (1000.Cs)/(π.d), atau lihat tabel putaran mesin frais.
Untuk mengaplikasikan/ menerapkan putaran pada mesin frais, dapat dilkukan dengan mengatur handel-handel/ tuas yang ada pada mesin. Setiap jenis mesin dengan pabrikan yang berbeda posisi/ letak handel-handel/ tuas bisa berbeda-beda, namun tetap ditempatkan pada lokasi yang praktis agar mudah mengaturnya. Maka dari itu untuk mengatur putaran mesin, cermati posisi handel-handel/ tuas dan baca petunjuk yang ada pada tabel mesin. Contoh posisi handel-handel/ tuas pengatur putaran mesin frais, dapat dilihat pada (Gambar 4.4).
Gambar 4.  4. Contoh posisi handel/ tuas pengatur putaran mesin frais

Hal yang penting diketahui adalah, pengaturan posisi handel/ tuas untuk mengatur putaran mesin tidak boleh dilakukan pada saat mesin sedang aktif berputar, karena akan berakibat pada rusaknya mekanik dan roda gigi pada gear box mesin.

1.4 Mengatur Feeding dan Arah Pemakanan Mesin Frais

Salah satu parameter yang berpengaruh terhadap keawetan alat potong dan kehalusan hasil pengefraisan adalah pengaturan feeding, sehingga pada saat melakukan proses pengefraisan pengaturan feeding harus dilakukan. Rumus dalam mengatur feeding mesin frais (F) adalah: adalah: F = f.n mm/menit. Contoh posisi handel-handel/ tuas untuk mengatur feeding mesin frais, dapat dilihat pada (Gambar 4.5).
      Gambar 4.  5. Contoh posisi handel/ tuas pengatur putaran mesin frais

1.5 Menggoperasikan Meja Mesin Frais

Untuk dapat melakukan berbagai proses pengefraisan, seorang operator harus dapat mengoperasikan meja mesin arah memanjang dan melintang baik secara manual maupun otomatis. Dalam menggoperasikan meja mesin arah memanjang secara manual, dapat dilakukan dengan memutar handel yang ada pada meja mesin (Gambar 4.6a). Sedangkan untuk menggoperasikan meja arah melintang secara manual, dapat dilakukan dengan memutar handel yang ada eretan lintang (Gambar 4.6b).
Untuk mengoperasikan meja mesin arah memanjang secara otomatis dapat dilakukan dengan mengaktifkan handel otomatis memanjang (Gambar 4.6c), dan untuk menggoperasikan meja arah melintang secara otomatis dapat dilakukan dengan mengaktifkan handel otomatis melintang (Gambar 4.6d).
Gambar 4.  6. Handel-handel/ tuas untuk pengoperasian 
secara manual dan otomatis

Prosedur Penerapan Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L) Pada Pengoperasian Mesin Frais

Site: PKB Online (e-PKB) PPPPTK BMTI
Course: Pemesinan Frais
Book: Prosedur Penerapan Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L) Pada Pengoperasian Mesin Frais
Printed by: Hari Kristianto
Date: Tuesday, 22 September 2015, 4:19 PM

1 Menggunakan Pakaian Kerja

Agar dalam bekerja di mesin frais lebih fokus,  perlu dipakai pakaian kerja. Mengingat pada saat bekerja akan berhubungan dengan oli dan benda-benda lain. Operator frais harus menggunakan pakaian kerja yang standar sebagaimana terlihat pada (Gambar 4.7).
 Gambar 4.  7. Menggunakan pakaian kerja yang standar

2 Menggunakan Kaca Pengaman (Safety Glasses)

Untuk  menghindari  mata  terkena lemparan benda-benda keras  pada saat mengoperasikan mesin frais, harus menggunakan kaca mata yang sesuai standar keselamatan kerja sebagaimana terlihat pada  (Gambar 4.8)
Gambar 4.  8. Menggunaan kaca mata yang standar pada saat mengopersikan mesin frais

3 Menggunakan Sepatu Kerja

Pada saat melakukan pengopersian mesin frais, tidak bisa  dihindari adanya chip/ beram atau kotoran lain yang berserakan dilantai pada lingkungan bengkel. Selain itu ada kemungkinan benda/alat atau perlengkapan lain terjatuh dari atas dan juga oli yang berceceran. Maka  dari  itu, pada saat melakukan pengoperasian mesin frais  harus  menggunakan  sepatu  kerja  sesuai standar  yang  berlaku sebagimana terlihat pada (Gambar 4.9).
Gambar 4.  9. Menggunakan sepatu kerja yang standar pada saat mengoperasikan mesin frais

4 Mengecek Kondisi Mesin Frais Sebelum Dioperasikan

Sebelum melakukan pengoperasian mesin frais, harus melakukan pengecekan kondisi mesin terlebih dahulu baik secara fisik maupun melalui pembacaan data dari kartu penggunaan mesin. Dengan melakukan pengecekan terlebih dahulu kondisi fisik mesin dan pembacaan data dari kartu penggunaan mesin, dapat mengetahui kesiapan mesin apakah siap untuk dioperasikan atau tidak. Jika mesin siap untuk dioperasikan, lakukan pengoperasian mesin seuai SOP dan jika tidak siap untuk dioperasikan laporkan pada petugas perbaikan dan perawatan mesin.

5 Memahami Fungsi Bagian-bagian Mesin Frais Sebelum Mengoperasikan

Sebelum melakukan pengoperasian mesin frais, yakinkan bahwa anda telah memahami semua fungsi dari bagian-bagian mesin frais. Dengan memahami fungsi semua fungsi dari bagian-bagian mesin frais, diharapkan tidak akan melakukan kesalahan pada saat mengopersikan mesin frais.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar